Lestarikan Nilai Lokal, Kelompok 16 KKN-TK Unigoro Serahkan Postcard Ajaran Samin dan Filosofi Batik Obor Sewu ke Tokoh Samin Bojonegoro

BOJONEGORO - Mahasiswa Kelompok 16 Kuliah Kerja Nyata Tematik Kolaboratif (KKN-TK) Universitas Bojonegoro (Unigoro) menggelar kegiatan penyerahan simbolis postcard berisi ajaran Samin dan filosofi Batik Obor Sewu kepada tokoh masyarakat Samin, Bambang Sutrisno, pada Jumat (18 Juli 2025), di kediamannya yang terletak di Dusun Jepang, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program tematik mahasiswa KKN-TK Unigoro yang fokus pada pelestarian budaya lokal dan penguatan identitas kearifan lokal Bojonegoro. Penyerahan dilakukan dalam suasana hangat dan penuh makna, sekaligus menjadi simbol sinergi antara generasi muda dengan pelestari budaya setempat.

Postcard yang diserahkan berisi kutipan-kutipan ajaran Samin Surosentiko, tokoh perintis ajaran Samin, yang menekankan prinsip hidup seperti kejujuran, kesederhanaan, dan perlawanan tanpa kekerasan. Ajaran tersebut hingga kini masih dijadikan pegangan oleh masyarakat Samin dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Selain memuat nilai-nilai ajaran Samin, postcard tersebut juga memperkenalkan filosofi Batik Obor Sewu, sebuah motif batik khas Bojonegoro yang menggambarkan semangat perjuangan, gotong royong, dan keteguhan dalam menjaga tradisi. Batik ini menjadi simbol visual dari semangat kolektif masyarakat dalam mempertahankan jati diri budaya di tengah arus globalisasi.

Inovasi ini dirancang agar postcard bisa menjadi media edukatif yang disisipkan ke dalam setiap pembelian Batik Obor Sewu, sehingga tidak hanya menjadi oleh-oleh budaya, tetapi juga sarana penyampaian pesan moral kepada masyarakat luas, terutama generasi muda.

"Melalui kegiatan ini, kami ingin mengangkat kembali nilai-nilai luhur yang terkandung dalam ajaran Samin dan Batik Obor Sewu agar tetap relevan dan hidup di tengah masyarakat," ujar salah satu perwakilan mahasiswa Kelompok 16 KKN-TK Unigoro.

Penyerahan simbolis ini menjadi penanda komitmen bersama dalam menjaga kelestarian budaya lokal sekaligus mendorong pemahaman lintas generasi terhadap sejarah, filosofi, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. (nnd/lug)