Perang Dagang AS Vs China: Kebijakan Berubah, Pasar Teknologi Lega

Apr 13, 2025 - 14:47
Perang Dagang AS Vs China: Kebijakan Berubah, Pasar Teknologi Lega
Gambar : Menunjukkan Presiden AS Donald Trump sedang memberikan reaksi saat menandatangani dokumen perintah eksekutif dan proklamasi di Ruang Oval, yang terletak di Gedung Putih, Washington, D.C., Amerika Serikat, pada tanggal 9 April 2025.

lensanarasi.com – Pemerintahan Presiden Donald Trump, setelah mempertimbangkan tekanan pasar yang meningkat dan kekhawatiran yang mendalam dari sektor teknologi, mengumumkan pengecualian tarif balasan untuk produk elektronik tertentu yang diimpor dari China, seperti smartphone, komputer, dan komponen teknologi utama. Melalui panduan resmi yang diterbitkan oleh U.S. Customs and Border Protection (CBP) pada Jumat (11/4/2025) malam, diungkapkan bahwa 20 jenis produk elektronik dibebaskan dari penerapan tarif 145% yang sebelumnya diumumkan dalam kerangka kebijakan perdagangan Trump terhadap China.

Bagi perusahaan teknologi besar seperti Apple, yang sebagian besar produknya diproduksi di China, kebijakan ini merupakan sebuah keuntungan. Analis dari Evercore ISI memperkirakan bahwa sekitar 80% iPad dan lebih dari separuh komputer Mac mereka dibuat di China. Beberapa perkiraan menunjukkan bahwa harga konsumen iPhone bisa naik hingga USD 3.500 jika pengecualian tarif ini tidak diberlakukan.

Wakil Sekretaris Pers Gedung Putih, Kush Desai, menyampaikan bahwa keputusan mengenai pengecualian ini selaras dengan tujuan jangka panjang Presiden Trump untuk memotivasi perusahaan-perusahaan agar memproduksi barang-barang mereka di dalam negeri.

"Presiden Trump telah menegaskan bahwa Amerika tidak bisa lagi bergantung pada China untuk memproduksi teknologi penting seperti semikonduktor, chip, smartphone, dan laptop," kata Desai, dilansir CNBC International.

"Atas arahan Presiden, perusahaan-perusahaan ini sekarang bergegas untuk memindahkan manufakturnya ke Amerika Serikat secepat mungkin." 

Sebelumnya, Presiden Trump menimbulkan ketidakstabilan pasar dengan mengumumkan tarif balasan sebesar 145% untuk barang-barang impor dari China, yang dianggap sebagai ancaman serius terhadap rantai pasokan teknologi global. Namun, setelah mendapat reaksi keras dari industri dan pasar keuangan, Gedung Putih merevisi kebijakan tersebut. Tarif yang awalnya diumumkan kemudian diikuti dengan pengecualian untuk sektor teknologi, menunjukkan bahwa pemerintah mendengarkan tekanan dari kalangan bisnis dan dampaknya pada investor.

Para Analis Wall Street menyambut baik keputusan ini, merasa lega. Dan Ives, Kepala Riset Teknologi Global di Wedbush Securities, menggambarkan pengecualian ini sebagai game changer.

"Ini adalah skenario impian bagi investor teknologi," kata Ives kepada CNBC.

"Pengecualian terhadap smartphone dan chip benar-benar mengubah permainan dalam konteks tarif terhadap China."

Ives menambahkan,

"Tarif ini sebelumnya seperti awan hitam yang menggantung di atas sektor teknologi sejak Hari Liberasi diumumkan. Tak ada sektor yang akan lebih terpukul dibanding teknologi besar."

Kebijakan tarif yang diumumkan Trump memicu kerugian besar bagi Apple, dengan nilai pasar perusahaan turun lebih dari 640 miliar dolar AS. Pasar teknologi dan indeks saham utama tertekan, ditandai dengan penurunan S&P 500 lebih dari 5% pada penutupan Jumat. Volatilitas pasar juga menyebabkan lonjakan imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun, meningkat lebih dari 50 basis poin dalam seminggu, yang menunjukkan kekhawatiran mendalam dari investor mengenai kebijakan perdagangan AS. Para analis berpendapat bahwa kekacauan yang terjadi di pasar obligasi dapat memicu pemerintah Amerika Serikat untuk melakukan beberapa perubahan dalam kebijakan mereka, seperti menunda tarif perdagangan selama 90 hari untuk sebagian besar negara dan menerapkan tarif 10% secara merata, kecuali untuk China yang akan dikenakan tarif yang lebih tinggi.

Panduan dari CBP menyatakan bahwa pembebasan tarif diberlakukan secara mundur, mencakup barang yang telah dikirim dari gudang sejak tanggal 5 April 2025. Ini membantu importir AS dalam merencanakan keuangan, karena mereka bertanggung jawab atas tarif setelah barang tiba di pelabuhan dan melalui proses bea cukai.[whn]