Dosen Universitas Bojonegoro Dampingi Petani Atasi Fluktuasi Harga Cabai dengan Teknologi dan Digital Marketing
Universitas Bojonegoro melalui program pengabdian masyarakat mendampingi Poktan Sari Tani di Tuban dengan teknologi pengeringan DrySter Eco House dan pelatihan pemasaran digital. Program ini bertujuan membantu petani mengatasi gangguan harga cabai, meningkatkan keterampilan pemrosesan, serta memperluas akses pasar melalui e-commerce.

Tuban, lensanarasi.com - Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Bojonegoro melakukan pendampingan kepada kelompok tani Poktan Sari Tani di Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, guna mengatasi persoalan fluktuasi harga cabai rawit. Program ini melibatkan penerapan teknologi pengeringan secara higienis dengan tenaga hybrid DrySter Eco House dan pelatihan strategi pemasaran digital.
Selama ini petani cabai rawit kerap merugi ketika panen raya karena harga anjlok drastis. Melalui teknologi tepat guna berbasis tenaga surya, cabai dapat diolah menjadi cabai kering dan cabai bubuk dengan umur simpan lebih panjang. Produk tersebut memiliki nilai jual lebih tinggi dan dapat dipasarkan pada saat harga cabai segar meningkat.
Selain pengolahan, tim juga memberikan pelatihan pemasaran digital. Anggota Poktan Sari Tani diajarkan cara membuka akun penjualan di Shopee, WhatsApp Business, serta teknik branding dan pengemasan produk. Hasilnya, keterampilan petani dalam mengolah cabai meningkat dari semula 10% menjadi 83%, sementara kemampuan pemasaran digital naik dari nol menjadi 78%.
Ketua Tim Pengabdian, Ir. Ardana Putri Farahdiansari, S.T., M.T., menyampaikan bahwa program ini diharapkan menjadi solusi berkelanjutan bagi petani Tuban. “Dengan adanya teknologi DrySter Eco House dan digital marketing, petani tidak lagi sepenuhnya bergantung pada tengkulak, tapi bisa memasarkan produk olahan mereka secara mandiri,” ujarnya.
Ketua Poktan Sari Tani, Subroto, mengaku terbantu dengan program ini. “Kami jadi tahu cara mengolah cabai dan memasarkannya secara online. Hasil panen yang melimpah kini bisa disimpan dalam bentuk cabai kering atau bubuk, sehingga lebih menguntungkan,” katanya.
Seperti diketahui, program ini dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Ditjen Diktisaintek) melalui Pendanaan Pengabdian kepada Masyarakat skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat tahun 2025.
Program pengabdian masyarakat ini merupakan bagian dari skema Pemberdayaan Berbasis Kemitraan Masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari Ir. Ardana Putri Farahdiansari, S.T., M.T. (ketua), Meilisa Rusdiana Surya Effendi, S.Pd., M.Si., dan Rizky Stighfarrinata, S.ST., M.T. Dengan pendekatan teknologi tepat guna dan digitalisasi usaha tani, Universitas Bojonegoro menargetkan keberlanjutan program demi peningkatan kesejahteraan petani.
(jbs)
Apa Reaksi Anda?






