DPK GMNI Unigoro Gelar PPAB: Menyatukan Pemikiran dan Aksi Nyata

BOJONEGORO – lensanarasi.com , Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Dewan Pimpinan Komisariat (DPK) Universitas Bojonegoro (Unigoro) melaksanakan Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB) jilid tiga pada, Sabtu (14/12) pagi. Mengusung tema “Pemikiran Tanpa Perjuangan Hanyalah Omong Kosong”. Acara ini digelar di Gedung Bojonegoro Creative Hub (BCH). Diikuti oleh 20 peserta mahasiswa dari berbagai fakultas, sebagai calon anggota GMNI Unigoro.

Hal ini disampaikan dalam pembukaan Ketua DPK GMNI Unigoro 2024, Khulafaur Rosyidin, melalui tema ini setiap mahasiswa dalam kader GMNI dituntut untuk menanamkan jiwa nasionalis dan mampu mengimplementasikan dalam kehidupan masyarakat dan bernegara. Tidak hanya berteori dalam pemikiran atau angan-angan, namun juga harus melaksanakan aksi, eksekusi, dan pergerakan nyata.

“Tujuan PPAB ini diharapkan agar anggota baru GMNI Unigoro menjadi kader yang berintelektual dengan pikiran, berhati nurani dalam kehidupan, dan melaksanakan marhaenisme di kehidupan pribadi maupun sosialnya,” jelas Khulafaur.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua DPC (Dewan Pengurus Cabang) GMNI Bojonegoro, Moch. Faisal Adi Putra dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh anggota dan kader GMNI Bojonegoro yang dapat hadir dan turut serta dalam menyuksesakan kegiatan PPAB DPK Unigoro.

Kaderisasi dilakukan untuk menguatkan basis anggota dan kader GMNI, agar para anggota memiliki komitmen yang kuat sebagai jiwa penerus semangat perjuangan. Hal ini diharapkan juga dengan asas marhaenisme sebagai asas perjuangan, seluruh anggota untuk berkomitmen dan berjuang bersama agar Indonesia di tahun 2045 dapat menjadi negara yang maju.

“Sebagai seorang aktivis mahasiswa harus memahami dan peka terhadap perkembangan zaman agar kemudian kita tidak bingung cara bagaimana memperjuangkan masyarakat yang memang tertindas baik dari sistem atapun kebijakan,” tegas Faisal.

Sementara Ketua Pelaksana PPAB GMNI Unigoro, Fadil Adani mengatakan bahwa anggota harus terus melakukan pergerakan konsolidasi kaum muda terutama mahasiswa melalui kaderisasi PPAB ini dan selalu berada di garis perjuangan bersama rakyat yang sesuai dengan asasnya, yaitu marhaenisme.

“Calon anggota yang mengikuti PPAB ini untuk turut aktif dan membersamai perjuangan untuk membela masyarakat kecil yang tertindas oleh sistem-sistem pemerintah yang tidak sesuai dengan mekanismenya,” jelas Fadil.

Mengangkat empat materi penting, yakni Pengantar Marhaenisme, Keorganisasian GMNI, Pengantar Sarinah, dan Konsepsi Pejuang Pemikir Pemikir Pejuang. Melalui materi yang dipaparkan, anggota dapat menanamkan ideologi baik melalui ilmu pengetahuan serta wawasan dan pengalaman, yang nantinya dapat menjadi contoh dan teladan dalam melaksanakan setiap aktivitas dalam organisasi. [mla]