Kelompok 17 KKN-TK Unigoro Resmi Dibuka, Usung Tema Pelestarian Seni Thengul Menuju Pembangunan Berkelanjutan

BOJONEGORO - Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik Kolaboratif (KKN-TK) Kelompok 17 Universitas Bojonegoro secara resmi dimulai pada Senin (14/07) di Balai Desa Sumberejo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro. Tahun ini, Kelompok 17 mengusung tema “Optimalisasi Potensi Desa melalui Kampoeng Thengul dalam Mendukung Pengembangan Culture Site Tari dan Wayang Thengul Menuju Pembangunan Berkelanjutan.”

Pembukaan kegiatan dihadiri oleh Kepala Desa Sumberejo, Drs. H. Suroto, bersama Sekretaris Desa, jajaran perangkat desa, serta Eri Prabowo selaku Kamituwo Dusun Kedungkrambil yang juga menjadi pendamping lapangan bagi mahasiswa KKN. Hadir pula istrinya, Ibu Wintari, yang merupakan penggagas utama pelestarian seni tari Thengul di desa tersebut.

Dalam sambutannya, Kepala Desa menyambut baik kehadiran para mahasiswa KKN dan menyampaikan harapan besar atas kontribusi mereka dalam mengembangkan potensi seni dan budaya lokal, khususnya Tari dan Wayang Thengul yang menjadi ikon desa. Ia menekankan pentingnya sinergi antara mahasiswa, perangkat desa, dan masyarakat dalam mendukung pelestarian budaya serta pemenuhan kebutuhan desa, seperti pemetaan wilayah dusun secara lebih detail.

“Culture site Tari Thengul di Kampoeng Thengul merupakan potensi geopark Bojonegoro yang sangat berharga. Bukan hanya seni pertunjukan, tetapi juga potensi UMKM yang perlu dikembangkan, seperti kerajinan Wayang Thengul dari kayu waru yang digagas oleh Mbah Suwarno. Kami berharap mahasiswa dapat berkontribusi aktif selama KKN,” ungkap H. Suroto.

Mahasiswa juga diperkenalkan dengan lokasi utama kegiatan, yaitu Sanggar Tari Thengul dan tempat pembuatan Wayang Thengul. Kedua tempat tersebut akan menjadi pusat pelaksanaan program kerja KKN, baik dalam bidang edukasi budaya, pelatihan digitalisasi, maupun promosi wisata berbasis budaya lokal.

Mbah Suwarno, selaku pengelola sanggar sekaligus perintis dan pengrajin Wayang Thengul, menyambut antusias kehadiran mahasiswa. Ia menyatakan keinginannya untuk terus memperkenalkan seni Thengul kepada masyarakat luas, bahkan hingga ke tingkat internasional. Seni Thengul, menurutnya, telah menarik perhatian banyak pihak, termasuk seniman luar negeri dan lembaga dunia seperti UNESCO.

“Mahasiswa KKN memiliki peran penting untuk mendukung pelestarian budaya lokal. Dengan bantuan teknologi digital dan semangat kolaboratif, saya yakin Kampoeng Thengul dapat dikenal lebih luas,” ujar Mbah Suwarno.

Melalui kegiatan KKN-TK ini, mahasiswa Universitas Bojonegoro, khususnya Kelompok 17, diharapkan mampu memanfaatkan teknologi digital untuk mendokumentasikan dan mempublikasikan culture site geopark secara lebih luas. Upaya ini juga bertujuan untuk meningkatkan daya tarik wisata edukatif lokal yang berbasis budaya dan memperkuat identitas Desa Sumberejo sebagai kampung seni yang unik.

KKN-TK tidak hanya menjadi sarana pengabdian kepada masyarakat, tetapi juga menjadi ruang aktualisasi mahasiswa dalam mendukung pembangunan desa secara berkelanjutan melalui pendekatan budaya, edukasi, dan inovasi digital. (dms/lug)