Tim PPK ORMAWA UKM P2J UNIGORO Kenalkan Konsep Vertikultur, Solusi Cerdas Budidaya Tanaman TOGA di Lahan Terbatas
BOJONEGORO,lensanarasi.com – Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK ORMAWA) dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Penelitian Pengabdian dan Jurnalistik (P2J) Universitas Bojonegoro (Unigoro) sukses menggelar sosialisasi budidaya tanaman obat keluarga (TOGA) dengan konsep Vertikultur di Desa Ngablak pada, Selasa (02/9/25). Menghadirkan Bapak Moh. Yusuf Dawud, S.P, M.Agr., selaku Dosen Pertanian Unigoro, yang ahli dalam bidang pertanian, sebagai pemateri utama.
Penanaman TOGA berbasis vertikultur ini mengenalkan konsep budidaya secara vertikal, dilakukan untuk membantu ibu-ibu paguyuban jamu ngablak dalam menyediakan bahan baku pembuatan jamu. Sistem vertikultur dipilih guna mengantisipasi kurangnya ketersediaan lahan serta mengantisipasi banjir yang sering melanda Desa Ngablak.
Edi prayitno, selaku ketua pelaksana, dalam sambutannya menyampaikan bahwa sosialisasi penanam TOGA berbasis vertikultur adalah program kerja ketiga dari PPK Ormawa UKM P2J yang bertujuan untuk menerapkan konsep teknologi pertanian untuk mengatasi permasalahan yang ada.
“Progam ketiga ini adalah program yang kami jalankan di Desa Ngablak. Melalui program ini, kami ingin memperkenalkan vertikultur sebagai sebuah solusi yang efisien, efektif, dan estetik. Harapannya, tidak hanya mahasiswa, tetapi masyarakat sekitar juga dapat menerapkan teknik ini untuk menanam TOGA, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pembuatan obat herbal sehari-hari secara mandiri,” ujarnya.
Moh. Yusuf Dawud, S.P, M.Agr. selaku pemateri memaparkan secara interaktif dan jelas. Beliau memulai dengan menjelaskan pengertian, prinsip dasar, dan keunggulan sistem vertikulture.
“Vertikultur pada dasarnya adalah rekayasa teknik bercocok tanam dengan memanfaatkan ruang vertikal. Sistem ini menjawab tantangan pertanian urban. Keunggulannya sangat banyak, mulai dari menghemat lahan, efisiensi dalam penggunaan air dan pupuk, meminimalisir serangan hama, memudahkan dalam perawatan, serta Yang paling penting dapat di aplikasikan pada daerah yang sering terkena banjir,” jelas Dosen Fakultas Pertanian UNIGORO.
Yusuf tidak hanya memberikan teori. Dalam sesinya, beliau juga memberikan tutorial praktis mengenai tahapan pembuatan instalasi vertikultur sederhana yang dapat dibuat dari bahan-bahan bekas di sekitar, seperti paralon, botol plastik, atau galon bekas.
“Kunci suksesnya ada pada media tanam dan perawatan. Media harus porous (tidak mudah padat) dan kaya unsur hara. Pemilihan bibit yang unggul dan penempatan instalasi di tempat yang cukup sinar matahari juga mutlak diperlukan. Dengan langkah yang tepat, budidaya TOGA dengan vertikultur ini bisa sangat produktif,” pungkasnya.
Kegiatan ini tidak berhenti pada sosialisasi saja. Pada tahap ini dilanjut dengan praktik tanam bersama dengan semua peserta yang hadir, para peserta terlihat antusias mengikuti seluruh rangkaian acara. sosialisasi ini tidak hanya memberikan teori tetapi juga panduan praktis bagi pengerajin jamu. Keberhasilan program ketiga PPK Ormawa UKM P2J ini diharapkan dapat menjadi stimulan untuk menerapkan budidaya TOGA vertikultur secara mandiri dan berkelanjutan, guna mengatasi kendala lahan serta meningkatkan kemandirian dalam penyediaan bahan baku jamu. [whn/mld]
Apa Reaksi Anda?
Suka
0
Tidak Suka
0
Cinta
0
Lucu
0
Marah
0
Sedih
0
Wow
0

