"Wabah PMK Merebak Lagi, Peternak Hadapi Ancaman Kerugian Ekonomi "

BOJONEGORO, lensanarasi.com – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali menjadi sorotan setelah beberapa waktu lalu sempat merebak di sejumlah daerah di Indonesia. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini sangat menular ini menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi peternak. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Jumat (24/01/2025)
Penyakit mulut dan kuku (PMK) merupakan penyakit yang sangat menular dan menyerang hewan berkuku belah, seperti sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi. Gejala yang biasanya muncul pada hewan terinfeksi meliputi demam tinggi, munculnya lepuh pada mulut dan kaki, penurunan nafsu makan, serta menurunnya produksi susu.
Jika tidak segera ditangani, PMK dapat menyebabkan kematian pada hewan ternak, terutama pada anak sapi dan domba. Selain itu, penyakit ini juga dapat menyebabkan penurunan produktivitas ternak dan kualitas produk peternakan.Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) tidak hanya berdampak pada hewan, tetapi juga memengaruhi masyarakat luas, mulai dari meningkatnya keresahan, pembatasan perdagangan internasional terhadap hewan dan produk hewani, hingga dampak sosial dan ekonomi yang sangat dirasakan oleh peternak kecil.
Virus Aphthovirus menjadi penyebab utama di balik wabah PMK yang saat ini terjadi. Penularannya begitu cepat, baik melalui kontak langsung dengan hewan sakit maupun secara tidak langsung melalui benda-benda yang terkontaminasi. Bahkan, manusia pun turut andil dalam penyebaran virus ini. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga kebersihan.
Wabah PMK tidak hanya menimbulkan kerugian kesehatan pada hewan ternak, namun juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Penurunan produksi daging, susu, dan kulit serta anjloknya harga jual hewan ternak yang terinfeksi menjadi pukulan berat bagi peternak. Pembatasan perdagangan hewan ternak dan produk turunannya semakin memperparah kondisi ekonomi sektor peternakan.
Upaya pencegahan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) membutuhkan kerja sama komprehensif dari pemerintah, peternak, dan masyarakat, di mana pemerintah harus menyediakan anggaran untuk program vaksinasi, surveilans, dan pengendalian PMK, sementara peternak wajib menerapkan biosekuriti ketat serta melaporkan kasus secara dini, dan masyarakat diminta mendukung langkah tersebut dengan tidak membeli daging atau produk olahan dari hewan sakit atau yang berasal dari daerah terjangkit PMK. [els/lia]