Resmi Berakhir, KKN-TK Kelompok 11 Unigoro Suguhkan Video Dokumenter Wisata Wonocolo dan After Movie di Acara Penutupan

BOJONEGORO - Kuliah Kerja Nyata Tematik Kolaboratif (KKN-TK) Kelompok 11 Universitas Bojonegoro (Unigoro) resmi berakhir melalui acara penutupan yang berlangsung khidmat sekaligus meriah di Balai Desa Wonocolo, Jumat (11/8/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa Wonocolo, beserta jajaran perangkat desa, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), perwakilan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), ketua RT dan RW, pengelola Rumah Singgah Wonocolo, kepala sekolah SD Wonocolo 1 dan 2, kepala TPQ, karang taruna, serta masyarakat setempat. Kehadiran berbagai elemen masyarakat tersebut menjadi bukti eratnya hubungan yang terjalin selama pelaksanaan KKN-TK.

Acara dimulai dengan paparan hasil program kerja yang disampaikan oleh Dosen Pembimbing Lapangan. Berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan mahasiswa meliputi pemberdayaan masyarakat, pengembangan potensi wisata, hingga edukasi lingkungan.

Momen yang paling ditunggu dalam acara ini adalah penayangan perdana video dokumenter wisata Wonocolo dan after movie KKN-TK Kelompok 11. Melalui visual yang memukau dan narasi yang hangat, video dokumenter tersebut menampilkan pesona alam, sejarah, dan kearifan lokal Desa Wonocolo, sekaligus merekam jejak pengabdian mahasiswa selama satu bulan penuh. Warga yang hadir tampak antusias, beberapa bahkan mengabadikan momen tayangan tersebut dengan ponsel mereka.

Dosen Pembimbing Lapangan, Oktavianus Cahya Anggara, S.T., M.Sc., menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan KKN-TK. “Program ini bukan hanya menjadi ajang penerapan ilmu bagi mahasiswa, tetapi juga sarana belajar langsung dari masyarakat. Kami berharap, hasil kerja dan inovasi yang telah dilakukan dapat terus dilanjutkan oleh warga desa sehingga manfaatnya berkelanjutan,” ungkapnya.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Wonocolo Sarimanto memberikan apresiasi tinggi kepada mahasiswa Unigoro. “Kami sangat berterima kasih atas dedikasi dan kerja keras mahasiswa KKN-TK selama berada di desa ini. Program yang dijalankan tidak hanya bermanfaat saat ini, tetapi juga menjadi investasi jangka panjang bagi kemajuan Desa Wonocolo. Semoga pengalaman ini menjadi bekal berharga untuk masa depan,” ujarnya.

Puncak acara ditandai dengan prosesi pemotongan tumpeng oleh Kepala Desa sebagai simbol berakhirnya masa pengabdian mahasiswa di desa tersebut. Setelah itu, suasana menjadi lebih akrab dengan kegiatan makan bersama, yang menjadi ajang mempererat tali silaturahmi antara mahasiswa, perangkat desa, dan warga.

Dengan berakhirnya KKN-TK Kelompok 11, diharapkan program yang telah dijalankan dapat terus memberi manfaat berkelanjutan bagi masyarakat, terutama dalam mendukung promosi wisata geoheritage Wonocolo. Kegiatan ini juga diharapkan memperkokoh hubungan antara perguruan tinggi dan desa binaan, sekaligus menjadi contoh sinergi positif antara dunia akademik dan masyarakat. (lug/whn)