Kelompok 11 KKN-TK Unigoro Gelar FGD Pemetaan Wisata, Wonocolo Siapkan Diri Jadi Desa Wisata Berbasis Potensi Lokal

Agus 3, 2025 - 16:09
 0  54
Kelompok 11 KKN-TK Unigoro Gelar FGD Pemetaan Wisata, Wonocolo Siapkan Diri Jadi Desa Wisata Berbasis Potensi Lokal
Salah satu warga Desa Wonocolo memberikan masukan terkait titik-titik potensial wisata lokal saat sesi diskusi pemetaan dalam FGD bersama tim KKN-TK Unigoro.

BOJONEGORO - Kelompok 11 Kuliah Kerja Nyata Tematik Kolaboratif (KKN-TK) Universitas Bojonegoro (Unigoro) menggelar Focus Group Discussion (FGD) sebagai bagian dari inisiatif pemetaan destinasi wisata lokal. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat (1/8/2025) di Balai Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, dan melibatkan perangkat desa, tokoh masyarakat, serta perwakilan pemuda desa.

FGD ini merupakan langkah awal dalam menyusun arah pengembangan Desa Wonocolo sebagai destinasi wisata berbasis potensi lokal dan kearifan masyarakat. Dalam forum tersebut, tim KKN memaparkan hasil pemetaan awal yang telah dilakukan sejak awal masa penugasan.

Beberapa titik wisata yang teridentifikasi meliputi Sunset Point, lokasi terbaik untuk menikmati panorama matahari terbenam; Teksas Tower, menara ikonik peninggalan masa kejayaan pengeboran minyak tradisional; serta Museum Geopark, yang dirancang sebagai pusat edukasi geologi dan sejarah migas di kawasan tersebut. Selain itu, potensi sektor kuliner juga diangkat melalui keberadaan UMKM Nasi Gulung, makanan khas desa yang berkembang dari resep lokal. Pada sektor agrowisata, kebun buah naga dan alpukat milik warga menjadi sorotan karena dinilai berpotensi besar untuk dikembangkan sebagai objek wisata berbasis pertanian.

Peserta FGD menyimak peta destinasi wisata Desa Wonocolo. Diskusi ini menjadi wadah partisipasi aktif warga dalam menyusun arah pengembangan desa wisata berbasis potensi lokal.

Diskusi berlangsung secara terbuka dan konstruktif. Sejumlah warga turut memberikan masukan terkait titik-titik yang belum masuk dalam pemetaan awal, termasuk area dengan nilai historis dan sosial yang tinggi. Salah satu usulan yang mencuat adalah pengembangan Titik Fasilitas Umum sebagai lokasi strategis untuk sarana istirahat dan pusat aktivitas pendukung wisata.

“Di jalur menuju kawasan wisata, ada beberapa fasilitas umum yang dapat dimanfaatkan sebagai rest area atau sentra kegiatan warga. Kalau dikelola secara terpadu, ini bisa menjadi pelengkap fasilitas wisata yang bermanfaat bagi pengunjung dan masyarakat,” ujar Sutiyo, salah satu warga yang hadir dalam forum.

Menanggapi masukan tersebut, tim KKN-TK menyatakan akan melakukan verifikasi lapangan terhadap lokasi-lokasi yang diusulkan, sekaligus memperbarui data spasial guna menyempurnakan peta destinasi yang tengah disusun.

Kegiatan ini menjadi bagian dari pendekatan kolaboratif yang tidak hanya mengedepankan data, tetapi juga mengakomodasi suara dan narasi warga. Hasil dari proses ini akan digunakan sebagai dasar penyusunan dokumen pengembangan desa wisata yang berorientasi pada kelestarian lingkungan, penguatan ekonomi lokal, dan kesinambungan sosial.

Dengan sinergi antara ilmu pengetahuan dan kearifan lokal, Wonocolo mulai menata diri sebagai desa wisata yang tidak hanya menghadirkan panorama alam, tetapi juga pengalaman yang menyatu dengan sejarah, budaya, dan kehidupan masyarakatnya. (ans/lug)

Apa Reaksi Anda?

Suka Suka 0
Tidak Suka Tidak Suka 0
Cinta Cinta 0
Lucu Lucu 0
Marah Marah 0
Sedih Sedih 0
Wow Wow 0