LPPM Universitas Bojonegoro Lakukan Monev Kelompok 10 KKN-TK di Museum 13 Panjunan

Jul 30, 2025 - 22:22
Jul 30, 2025 - 22:23
 0  55
LPPM Universitas Bojonegoro Lakukan Monev Kelompok 10 KKN-TK di Museum 13 Panjunan
Tim LPPM Unigoro berdiskusi bersama mahasiswa KKN-TK di ruang koleksi Museum 13 Panjunan.

BOJONEGORO - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Bojonegoro melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) terhadap Kelompok 10 Kuliah Kerja Nyata Tematik Kolaboratif (KKN-TK) yang tengah menjalankan program di Desa Panjunan, Kecamatan Kalitidu, Rabu (30/7/2025). Kegiatan monev ini dipusatkan di Museum 13, destinasi edukasi sejarah yang menyimpan berbagai koleksi fosil penting dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai bagian dari kawasan Geopark Bojonegoro.

Kedatangan tim LPPM disambut hangat oleh seluruh anggota Kelompok 10, Penanggung Jawab Museum 13 Alif Andriani, serta Kepala Sekolah SDN Panjunan 2, Febri. Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam mengevaluasi implementasi program kerja mahasiswa sekaligus meninjau dampaknya terhadap masyarakat.

Auditor program dari LPPM, Didiek Wahju Indarta, S.H., S.Pi., dalam sambutannya menyampaikan bahwa monev bertujuan memastikan kesesuaian antara tema KKN-TK 2025 dengan pelaksanaan di lapangan. Ia menegaskan bahwa KKN bukan sekadar kewajiban akademik, melainkan wujud kontribusi nyata mahasiswa dalam pengembangan potensi lokal.

“Kami ingin memastikan program kerja yang dirancang mahasiswa benar-benar relevan dan memberikan dampak. Baik program utama maupun pendukung harus selaras dengan tema besar, yaitu optimalisasi wisata edukasi berbasis teknologi digital,” ujar Didiek.

Kelompok 10 mengusung program unggulan berupa digitalisasi Museum 13, dengan tujuan memperluas akses informasi koleksi dan sejarah museum kepada masyarakat luas. Selain penyebaran brosur, informasi juga disampaikan melalui berbagai platform digital untuk menjangkau generasi muda yang lebih akrab dengan teknologi.

“Penyebaran informasi tidak cukup hanya secara luring. Media sosial menjadi sarana penting untuk memperkenalkan Museum 13 ke audiens yang lebih luas dan beragam,” lanjut Didiek.

Mahasiswa KKN-TK Kelompok 10 berfoto bersama tim LPPM usai monev di Museum 13 Panjunan.

Selain itu, mahasiswa juga aktif dalam pelestarian fosil dan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga warisan alam dan budaya lokal. Program ini sejalan dengan semangat Geopark, yang menitikberatkan pada integrasi antara konservasi, edukasi, dan partisipasi masyarakat.

Kepala SDN Panjunan 2, Febri, turut menyampaikan apresiasinya atas kontribusi mahasiswa dalam mendukung Museum 13 sebagai pusat edukasi sejarah lokal.

Setelah diskusi dan evaluasi bersama, tim monev meninjau langsung kondisi museum serta koleksi fosil yang menjadi bagian penting dalam sejarah dan budaya Panjunan. Kunjungan ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara perguruan tinggi, masyarakat, dan lembaga pendidikan dalam upaya pelestarian potensi lokal secara berkelanjutan.

Melalui kegiatan monev ini, Universitas Bojonegoro menegaskan komitmennya dalam mendorong peran aktif mahasiswa sebagai agen perubahan, khususnya dalam memperkenalkan dan menjaga warisan sejarah dan edukasi yang dimiliki daerah, seperti Museum 13 Panjunan. (fan/lug)

Apa Reaksi Anda?

Suka Suka 0
Tidak Suka Tidak Suka 0
Cinta Cinta 0
Lucu Lucu 0
Marah Marah 0
Sedih Sedih 0
Wow Wow 0