Empat Hari Penuh Inspirasi! Bojonegoro Communal Fest 2025 Sukses Jadi Pusat Kolaborasi Kreatif!

Mar 16, 2025 - 05:16
Empat Hari Penuh Inspirasi! Bojonegoro Communal Fest 2025 Sukses Jadi Pusat Kolaborasi Kreatif!
Acara Bojonegoro Comunnal Fest 2025

BOJONEGORO, lensanarasi.com – Pemuda Bojonegoro kembali menunjukkan semangat kolaboratif dan kreativitasnya melalui Bojonegoro Communal Fest 2025 yang sukses digelar pada 12 hingga 15 Maret 2025 di Kedai Rimpang, Bojonegoro. Festival ini menjadi ajang pertemuan bagi berbagai komunitas seni, budaya, dan kreatif untuk menampilkan karya mereka serta membangun jaringan yang lebih luas. Tidak hanya menjadi ruang ekspresi bagi para kreator, festival ini juga membuktikan bahwa Bojonegoro memiliki ekosistem kreatif yang semakin berkembang dan siap bersaing di tingkat yang lebih luas (16/3/2025).

Ketua pelaksana acara, Dhani, mengungkapkan bahwa tujuan utama dari festival ini adalah untuk memberikan apresiasi bagi para pelaku seni dan komunitas kreatif yang telah berkontribusi dalam memperkaya budaya lokal.

“Acara ini digelar untuk menghargai teman-teman yang mempunyai karya dan mewadahi komunitas-komunitas di Bojonegoro agar dapat berkembang lebih luas. Kami ingin menciptakan ruang yang nyaman dan inspiratif agar mereka bisa saling berbagi serta berkolaborasi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Dhani juga menambahkan bahwa pemilihan Kedai Rimpang sebagai lokasi festival bertujuan untuk memberikan pesan bahwa proses belajar dan berkarya bisa dilakukan di mana saja.

“Kami ingin menyampaikan bahwa belajar tidak harus selalu di dalam ruang kelas. Bahkan, saat sedang santai di kedai kopi, kita bisa mendapatkan inspirasi dan wawasan baru,” tambahnya.

Festival ini berlangsung selama empat hari dengan berbagai kegiatan menarik yang menggabungkan seni, musik, literasi, dan e-sports. Hari pertama, Rabu (12/3), dibuka dengan jamming session ngabuburit yang menghadirkan UKM Music Nawasena, SAF, dan NUTASI. Suasana sore yang syahdu diiringi alunan musik akustik menjadi pembuka yang menyenangkan bagi pengunjung yang datang. Setelah waktu berbuka puasa, acara berlanjut dengan talkshow inspiratif dari komunitas

Teman Penggerak, yang membahas perjalanan menjadi content creator di era digital. Para pengunjung mendapatkan wawasan tentang strategi membangun audiens serta tantangan yang dihadapi dalam industri ini. Sesi malam itu ditutup dengan sharing session yang semakin mempererat interaksi antara peserta dan narasumber.

Pada hari kedua, Kamis (13/3), festival semakin semarak dengan penampilan DJ set dari GSDR yang menghadirkan alunan musik elektronik untuk menemani waktu ngabuburit. Malam harinya, panggung festival berubah menjadi arena pertarungan bagi para penggemar e-sports melalui Fun Match Mobile Legend yang menarik banyak peserta dari kalangan gamer lokal. Ketegangan kompetisi ini berlanjut hingga akhirnya ditutup dengan pertunjukan Live Graffity oleh RIME, yang berhasil menyajikan karya seni mural yang penuh ekspresi dan warna, menambah daya tarik visual dalam acara ini.

Hari ketiga, Jumat (14/3), tetap menghadirkan suguhan musik dengan DJ set dari Day Dream yang membangun atmosfer santai menjelang berbuka puasa. Malam harinya, sesi diskusi bertajuk More Than Scent, It’s Identity yang dipandu oleh Zilion Parfum mengajak para peserta untuk memahami bagaimana aroma dapat membentuk identitas seseorang. Diskusi ini memberikan wawasan baru bahwa parfum bukan sekadar wewangian, tetapi juga memiliki nilai personal yang mendalam. Acara hari itu ditutup dengan penampilan musik dari Berdialog yang membawakan lagu-lagu penuh makna, menciptakan suasana intim yang sangat dinikmati oleh para pengunjung.

Sabtu (15/3), sebagai hari penutup festival, dibuka dengan jamming session ngabuburit dari Dissident Quality yang membawakan berbagai lagu dengan nuansa khas mereka. Setelah berbuka puasa, festival menghadirkan diskusi bertema Ekosistem Literasi yang melibatkan Gusdurian, Buku Jenggala, UKM P2J, dan Baca Bojonegoro. Dalam sesi ini, peserta diajak untuk memahami pentingnya budaya membaca dan bagaimana komunitas literasi berperan dalam membangun kesadaran akan pentingnya pengetahuan. Selain itu, festival juga menghadirkan sesi membedah buku Ratu Adil Ramalan Jayabaya, yang mengupas berbagai tafsir mengenai ramalan yang telah menjadi bagian dari budaya Nusantara.

Para peserta mendapatkan kesempatan untuk mendalami makna dan relevansi ramalan Jayabaya dalam kehidupan modern, serta bagaimana mitos dan sejarah dapat membentuk perspektif masyarakat tentang masa depan. Penutupan acara ditandai dengan apresiasi terhadap seluruh peserta dan komunitas yang telah berkontribusi, mengukuhkan festival ini sebagai salah satu perayaan kreatif terbesar di Bojonegoro.

Festival ini mendapat respons yang sangat positif dari para pengunjung. Salah satu peserta, Rina (20), mengungkapkan kekagumannya terhadap keberagaman acara yang ditawarkan.

“Acaranya seru banget! Bisa ngabuburit sambil menikmati musik, belajar hal baru, dan bertemu dengan komunitas-komunitas inspiratif. Semoga tahun depan ada lagi,” ungkapnya dengan antusias.

Bojonegoro Communal Fest 2025 telah membuktikan bahwa kolaborasi adalah kunci dalam membangun ekosistem kreatif yang solid. Dengan semangat Bersama, Berkarya, Berdampak, festival ini tidak hanya memberikan ruang bagi komunitas untuk berkarya, tetapi juga menjadi wadah bertukar pikiran, memperluas jaringan, dan memperkuat peran Bojonegoro dalam industri kreatif. Dengan kesuksesan yang telah diraih tahun ini, diharapkan festival ini terus berkembang dan menjadi acara tahunan yang selalu dinantikan. Masa depan industri kreatif Bojonegoro semakin cerah, dan festival ini adalah salah satu bukti nyata bahwa kreativitas anak muda lokal mampu bersaing serta menginspirasi banyak orang.[lug]