Bersama, Berkarya, Berdampak: Bojonegoro Communal Fest 2025 Resmi Digelar

Mar 13, 2025 - 00:17
Mar 13, 2025 - 04:28
Bersama, Berkarya, Berdampak: Bojonegoro Communal Fest 2025 Resmi Digelar
acara malam, talkshow dari Yayasan Teman Penggerak Indonesia. acara siang Jamming Session yang di meriahkan oleh UKM Music Nawasena, SAF, dan Nutasi

BOJONEGORO, lensanarasi.com – Bojonegoro Communal Fest 2025 pertama kalinya digelar. Kegiatan yang diinisiasi oleh Moksa Production yang berhasil menggandeng berbagai komunitas pemuda kreatif Bojonegoro. Acara ini diadakan di Kedai Rimpang, Bojonegoro, dan akan berlangsung selama empat hari dari tanggal 12 Maret hingga 15 Maret 2025 dengan mengusung tagline Bersama, Berkarya, Berdampak. Menawarkan berbagai kegiatan menarik yang meliputi pameran, talkshow, live grafity, live musik, dan acara seru lainya,Rabu (12/3/25). 

Pada hari pertama, acara dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama dimulai dengan pembukaan dan ngabuburit bersama dengan berbagi takjil kepada barbagai masyarakat yang melintas. Kemudian, acara dilanjutkan dengan Jamming Session yang di meriahkan oleh UKM Musik Nawasena, SAF, dan Nutasi.

Dicky Andreanto salah satu tim penggerak Bojonegoro Communal Fest 2025 menjelaskan bahwa ide acara ini muncul karena adanya keresahan dari komunitas-komunitas yang ingin menunjukkan karya mereka namun tidak memiliki wadah yang tepat.

”Adanya kegiatan ini untuk mengenalkan nama komunitas-komunitas yang baru terbentuk di Bojonegoro, jadi dengan adanya Bojonegoro Communal Fest mereka akan memiliki wadah untuk memamerkan karya-karya mereka,” ujarnya.

Pada sesi kedua diisi dengan Talkshow Content Creator oleh Luthfi Yus Anisa dari Yayasan Teman Penggerak Indonesia (YTPI). Dalam talkshow ini, Luthfi membahas berbagai topik seputar dunia konten kreator, mulai dari tips minat penonton serta upload yang optimal agar mendapatkan view yang maksimal. Hingga bagaimana membangun personal branding di media sosial.

”Branding sosial media berfokus pada pasion, thumbnail, dan hook. Perlu di ketahui bahwa sebagai konten kreator, menjadi sebuah keharusan untuk mengkatagorikan konten mereka, maka dari itu pasion sangat penting. Lima detik awal merupakan hal yang paling mempengaruhi penonton untuk lanjut menontonatau tidak. Selain itu algoritma juga sangat mempengaruhi dalam upload sebuah konten. Waktu upload yang ideal yaitu sore hingga malam, karena pada jam tersebut merupakan momen yang pas untuk penonton lebih aktif saat melihat konten,” jelasnya.

Dani Dwi Cahyo, yang juga merupakan tim penggerak Bojonegoro Communal Fest sekaligus owner Kedai Rimpang, mengungkapkan kesan dan tujuan diselenggarakannya acara ini.

”Tujuan dari acara ini agar komunitas yang ada di Bojonegoro tumbuh bersama serta memberikan dampak positif bagi UMKM yang tergabung dalam acara ini. Saya berharap masyarakat lebih mengenal tentang komunitas yang ada di Bojonegoro dan menyadari bahwa mereka memiliki peran penting bagi daerah Bojonegoro sendiri,” ucapnya.

Antusias penonton sangat luar biasa, dapat dilihat dari minat penonton yang bertanya mengenai keseruan dalam dunia konten kreator. Penonton juga menikmati penampilan musik spektakuler yang disuguhkan selama acara ini.[lia,hfd,whn]